Rabu, 15 Mei 2019

Tugas 1
Kompresi Citra  System Multimedia





Kompresi Citra
  • Enkoder / Compresor : software (atau hardware) yang mengkodekan data orisinal menjadi data terkompres 
  • Dekoder / Decompresor : software (atau hardware) yang mendekode data terkompres menjadi data orisinal 
  • Codec : software (atau hardware) yang yang mengkodekan dan mendekodekan data 
  • Algoritma : teknik yang digunakan dalam proses pengkodean/kompresi
Contoh software kompresi: winzip, winrar, 7zip, IZArc, dll

Apa itu Kompresi Citra 
Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat dalam citra sehingga dapat disimpan atau ditransmisikan secara efisien.

 Ada Beberapa Teknik kompresi citra yaitu seperti di bawah ini :
1.Lossy Compression
2.Loseless Compression

1. Lossy Compression

 Ukuran file citra menjadi lebih kecil dengan menghilangkan beberapa informasi dalam citra asli. 
 Teknik ini mengubah detail dan warna pada file citra menjadi lebih sederhana tanpa terlihat perbedaan yang mencolok dalam pandangan manusia, sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. 
 Biasanya digunakan pada citra foto atau image lain yang tidak terlalu memerlukan detail citra, dimana kehilangan bit rate foto tidak berpengaruh pada citra

Beberapa teknik lossy
Color reduction: untuk warna-warna tertentu yang mayoritas dimana informasi warna disimpan dalam color palette. 
 Chroma subsampling: teknik yang memanfaatkan fakta bahwa mata manusia merasa brightness (luminance) lebih berpengaruh daripada warna (chrominance) itu sendiri, maka dilakukan pengurangan resolusi warna dengan disampling ulang. Biasanya digunakan pada sinyal YUV. 
 Transform coding: menggunakan Fourier Transform seperti DCT. 
 Fractal Compression: adalah suatu metode lossy untuk mengkompresi citra dengan menggunakan kurva fractal. Sangat cocok untuk citra natural seperti pepohonan, pakis, pegunungan, dan awan. 
 Fractal Compression bersandar pada fakta bahwa dalam sebuah image, terdapat bagian-bagian image yang menyerupai bagian bagian image yang lain. 
 Proses kompresi Fractal lebih lambat daripada JPEG sedangkan proses dekompresinya sama.

2.Loseless Compression

Teknik kompresi citra dimana tidak ada satupun informasi citra yang dihilangkan. 
 Biasa digunakan pada citra medis. 
 Metode loseless: Run Length Encoding, Entropy Encoding (Huffman, Aritmatik), dan Adaptive Dictionary Based (LZW)

Ada beberapa hal yang penting didalam kompresi citra sebagai berikut :

Scalability/Progressive Coding/Embedded Bitstream 

 Adalah kualitas dari hasil proses pengkompresian citra karena manipulasi bitstream tanpa adanya dekompresi atau rekompresi. 
 Biasanya dikenal pada loseless codec. 
 Contohnya pada saat preview image sementara image tersebut didownload. Semakin baik scalability, makin bagus preview image.


contoh citra medik
sumber : Google




Tipe scalability: 

• Quality progressive: dimana image dikompres secara perlahan-lahan dengan penurunan kualitasnya • Resolution progressive: dimana image dikompresi dengan mengenkode resolusi image yang lebih rendah terlebih dahulu baru kemudian ke resolusi yang lebih tinggi. 
• Component progressive: dimana image dikompresi berdasarkan komponennya, pertama mengenkode komponen gray baru kemudian komponen warnanya.
• Region of Interest Coding: daerah-daerah tertentu dienkode dengan kualitas yang lebih tinggi daripada yang lain. 
• Meta Information: image yang dikompres juga dapat memiliki meta information seperti statistik warna, tekstur, small preview image, dan author atau copyright information


Nah kemudian kita Ketahap Pengukuran eror Kompresi

Dalam kompresi image terdapat suatu standar pengukuran error (galat) kompresi: 
• MSE (Mean Square Error), yaitu sigma dari jumlah error antara citra hasil kompresi dan citra asli. 
• Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), yaitu untuk menghitung peak error. 
• Nilai MSE yang rendah akan lebih baik, sedangkan nilai PSNR yang tinggi akan lebih baik

Algoritma Kompresi 

Dekompresi Citra Algoritma umum untuk kompresi image adalah: 
• Menentukan bitrate dan toleransi distorsi image dari inputan user. 
• Pembagian data image ke dalam bagian-bagian tertentu sesuai dengan tingkat kepentingan yang ada (classifying). 
• Menggunakan salah satu teknik: DWT (Discreate Wavelet Transform) yang akan mencari frekuensi nilai pixel masingmasing, menggabungkannya menjadi satu dan mengelompokkannya


Dimana :
–LL : Low Low Frequency (most importance) 
–HL : High Low Frequency (lesser importance) 
–LH : Low High Frequency (more lesser importance) 
–HH : High High Frequency (most less importance)


Algoritma Kompresi / Dekompresi Citra 

• Pembagian bit-bit di dalam masing-masing bagian yang ada (bit allocation).
• Lakukan kuantisasi (quantization).
• Kuantisasi Scalar : data-data dikuantisasi sendiri-sendiri
• Kuantisasi Vector : data-data dikuantisasi sebagai suatu himpunan nilai-nilai vektor yang diperlakukan sebagai suatu kesatuan.
• Lakukan pengenkodingan untuk masing-masing bagian yang sudah dikuantisasi tadi dengan menggunakan teknik entropy coding (huffman dan aritmatik) dan menuliskannya ke dalam file hasil.

Sedangkan algoritma umum dekompresi image adalah: 
1. Baca data hasil kompresi menggunakan entropy dekoder. 
2. Dekuantisasi data. 
3. Rebuild image.


munkin ini saja yang bisa saya bagikan jangan lupa coment yah  teman-teman